Brahman dan Bhatara Shiwa


Umat Hindu di Indonesia menyebutkan Tuhan Yang Maha Esa itu dengan sebutan Ida Sang Hyang Widhi atau Bhatara Shiwa. Tetapi di dalam Upanisad sering kita jumpai bahwa Brahman itu sama dengan Tuhan Yang Maha Esa. Apakah Bhatara Shiwa itu sama dengan Brahman?.....Pada hakekatnya memanglah sama, tetapi perlu dijelaskan mengapa sebutan brahman itu lebih tepat digunakan dalam Upanisad tetapi kurang tepat jika digunakan sebagai Tuhan yang menjadi objek pemujaan di masyarakat. Gambaran Tuhan di dalam Upanisad agak berbeda dengan gambaran Tuhan dalam kehidupan beragama. Di dalam Upanisad Tuhan atau Brahman itu dilukiskan tidak sebagai personal God (Tuhan yang berpribadi), melainkan dilukiskan sebagai Kebenaran Yang Tertinggi, Yang Mutlak atau Satya. Brahman juga digamparkan sebagai pengetahuan tertinggi yang merupakan sumbernya pengetahuan, serta Brahman juga digambarkan sebagai yaitu sebagai sumbernya kebahagiaan. Ketiga azas Brhaman ini disebut Sat, Cit, Ananda, yang artinya kebenaran, pengetahuan, dan kebahagian yang absolut. Sedangkan di masyarakat umumnya Tuhan atau Bhatara Shiwa digambarkan sebagai pesonal God. Meskipun hakekatnya beliau tidak berwujud, tetapi umat Hindu biasa melukiskan Dewa Shiwa dengan wujud tertentu, mempunyai senjata dan atribut simbul tertentu. Perbedaan yang kedua ialah bahwa di dalam Upanisad Brahman itu dipakai menjadi objek pengetahuan KeTuhanan yang lebih mempunyai arti teoritis, bukan sebagai objek pemujaan di kuil atau di pura. Meskipun hakekat keduanya sama, seperti halnya H2O dengan air. Di dalam teori ilmu pengetahuan air itu disebut H2O, tetapi didalam kehidupan sehari-hari tidak ada yang mengatakan : "Saya minum H2O", melainkan akan mengatakan saya minum air. Hakekat H2o dengan air itu sama. Meskipun kita memuaja Tuhan Yang Maha Esa dengan panggilan Bhatara Shiwa tetapi hakekatnya Beliau sama dengan Brahman, contohnya :
Bila dalam lotar Bhuwana Kosa disebutkan :"Dari Bhatara Shiwalah munculnya segala yang ada ini dan kepadaNya pula akan kembali". Coba bandingkan dengan Taittiriya Upanisad : "Dari mana semua yang ada ini lahir, dengan apa yang lahir hidup, kemana mereka masuk ketika kembali, ketahuilah itulah Brahman. Lontar Bhuwana Kosa adalah ajara Shiwapaksa (sakti Shiwa) yang berkembang di Indonesia. Inti hakekatnya sama dengan Upanisad, karena itu usahlah ragu-ragu dengan perbedaan nama atau gelar.

Sumber : Buku Pengantar Penghayatan Upanisad oleh : Cudamani
Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
25 Januari 2014 pukul 09.44 delete

saya asli jember, saya sangat menyukai dan kagum dengan karya tulis saudara, sampai sampai saya memiliki salah satu buku karya saudara yang berjudul PENGANTAR PENGHAYATAN UPANISAD penerbit hanuman sakti jakarta tahun 1991. lantas, jika saya ingin memperbanyak karya saudara untuk dapatnya saya lebih memahami ajaran hindu, dimanakah saya bisa mendapatkan bukunya...

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
22 Agustus 2019 pukul 20.13 delete

Saya mengerti dengan penjelasanini krna mudah di pahami dan mudah di ingt

Reply
avatar