Brahman dan Atman


Sebelum kita merajuk kepada Atman, Hendaknya kita mungkin bertanya-tanya apa sebenarnya Brahman itu?....Dalam Upanisad disebutkan sebabgai berikut :
Sri Swami Rama dalam komentar mengenai Mandukya Upanisad menyebutkan "Kata Brahman berasal dari bahasa Sansekerta, dari akar kata Brha/Brhi yang berarti meluap/mengembang, pengetahuan yang meresapi segalanya. Kata ini menunjukan bahwa Tuhan ( Kebenaran Mutlak) di luar konsep jenis kelamin laki dan wanita, dan di luar konsep yang bersifat dualisme. Brahman hadir dimana-mana, maha tahu, maha kuasa, itulah sifat dasar dari satu kebenaran mutlak itu. Ia adalah kebenaran sejati, kesadaran tertinggi yang tidak pernah dipengaruhi oleh perubahan sifat duniawi, itulah Brahman. Ia yang menjadikan DiriNya sendiri dan memenuhi seluruh alam semesta. Brahman itu tidak berbeda dari Sang Diri, seluruh umat manusia (hakekatnya) adalah Brahman. Berpangkal dari pandangan ini seluruh umat manusia pada hakekatnya adalah sama/satu. Menempatkan perbedaan dan pertentangan terhadap seluruh umat manusia adalah suatu kerugian yang sangat besar dan mengejawantahkan kesatuan di dalam dan di luar akan memcapai tujuan tertinggi. 
Di dalam Taittiriya Upanisad dan Brhadaranyaka Upanisad disebutkan : "Brahman adalah kebenaran dan pengetahuan(tak terbatas). Brahman adalah pengetahuan tertinggi dan kebahagiaan".
Di dalam Taittiriya Upanisad disebutkan mengenai Brahman "Dari mana semua yang ada ini lahir, dengan apa yang lahir hidup, kemana mereka masuk ketika kembali, ketahuilah bahwa itulah Brhaman".
Di dalam Mundaka Upanisad disebutkan : " alam semesta adalah wujud Tuhan sendiri, ruang dan waktu adalah Tuhan".
Di dalam Brhadaranyaka disebutkan :  "Inilah atman yang agung itu yang tiada dilahirkan, yang tak bisa sakit, yang tidak bisa mati, abadi, tanpa takut ; Brahman sesungguhnya adalah tanpa takut. Dia yang mengerti hal ini akan menjadi Brahman yang tiada kenal takut."
Adapun gambaran umum aspek-aspek dari brahman menurut Upanisad adalah sebagai berikut :
-Brahman adalah sama dengan Atman
-Brahman adalah Maha Esa
-Brahman Maha ada, aka keberadaannya dimana-mana meresapi seluruh alam semesta
-Brahman adalah yang paling awal ada, tidak ada yang mengadakan, tidak berjenis kelamin, bersifat abadi
-Brahman asal dari segala yang ada, menghidupi segala yang ada dan kembali dari semua yang ada.
-Brahman adalah kebenaran itu sendiri, pengetahuan itu sendiri, kebahagiaan itu sendiri.
Itulah gambaran singkat dari Brahman, semoga dengan pemaparan di atas sesuatu hal yang mengenai Brahman dapat di ketahui dan terlepas dari segala keragua-raguan. Maka kali ini kita lanjutkan pembicaraan mengenai Atman, apakah sesungguhnya itu atman ?......mari kita kaji lebih dalam, Atman berasal dari urat kata "an" yang artinya bernafas(hidup). Dalam pengertian umum atman berarti roh atau jiwa yang mencakup aspek hidup. Sebagaiman halnya Brahman maka Atmanpun bersifat kekal tidak penah mati, dan di dalam Reg Wedha Atman disebut "ajobhagah" yaitu yang tidak dilahirkan. Atman adalah essensi dasar dari manusia, sedangkan Brahman adalah essensi hidup dari seluruh alam semesta.
-Brhadaranyaka Upanisad menyebutkan : "Oknum abadi yang bersinar ini yang berada pada mahluk perorangan ini adalah brahman, yang adalah semuanya".
"Atman itu bukanlah yang ini. Dia tidak dapat dilukiskan, karena Dia tidak terlukiskan. Dia tidak bisa hancur, karena tidak pernah dihancurkan. Dia tidak terikat, karena Dia tidak pernah mengikat Dirinya".
Kalau kita perhatikan tanda-tanda dari Atman ini sungguh-sungguh tidak ada bedanya dengan tanda-tanda dari Brahman. Perbedaa hanya dalam sebutan, yaitu sebutan Brahman untuk melukiskan beliau yang mengadakan dan menjiwai alam semesta, sedangkan sebutan Atman untuk beliau yang mengadakan dan menjiwai perorangan.
Selanjutnya di dalam Prasna Upanisad di sebutkan :
"Atman menetap di hati yang di dalam terdapat 101 syaraf, masing-masing dibagi atas 100 cabang dan tiap cabang memiliki 2000 sub cabang yang lebih kecil dan wyana itu adalah pranan yang bergerak melalui kesemuanya itu".
Jelaslah bahwa atman adalah essensi yang ada di dalam hati manusia dengan kekuatannya yang berbentuk prana menghidupi tubuh dan pikiran manusia. Prana yang memasuki dan menghidupi syaraf-syaraf itu disebut wyana. Adapun hubungan Atman dengan prana dilukiskan di dalam Prasna Upanisad : "Prana ini dilahirkan dari Atman, ibarat bayang-bayang mengikuti badan, demikianlah prana tersebut pada Atman. Ia memasuki tubuh dan pikiran dan mengikuti baik dan buruk dari perbuatannya".
Dalam ungkapan tadi jelas bahwa Atman yang di dalam tubuh suatu makhluk pada hakekatnya terikat tetapi pranan yang memasuki dan menghidupi jasad dan pikiran itulah yang terikat yang ikut merasakan sukan dan duka, akibat dari perbuatannya dan hal inilah yang menjadikan reinkarnasi. Sebagaimana diketahui Brahman itu sama dengan Atman tidak terikat, tidak kena suka duka karena Atman adalah tidak lain dari Brahman itu sendiri, sebaliknya prana yang menggetarkan pikiran, menggetarkan jasad, ikut merasakan suka dan duka. Dari keterang prana di atas timbul sebuah pemikiran apa peranan prana di dalam tubuh manusia dan apa hubungannya dengan pranayama?...Menurut para Yogi, manusia memiliki 3 aliran syaraf bathin yang semuanya berada di tulang punggung yaitu :
-Syaraf Sushumna terletak di tengah-tengah
-Syaraf ida dan pingala terletak disebelah kanan dan kiri
Sushumna itu adalah lengkungan kosong yang tertutup tidak ada syaraf pun yang berhubungan kesana, dia bekerja hanya melalui nadi-nadi Ida dan Pingala saja yang penuh dengan syaraf. Aliran pikiran dari oyak bergerak hanya melalui Ida dan Pingala dan dari sini membawakan perintah ke seluruh tubuh. Gerakan yang ritmis dari  nafas yang disebut prana, bukan saja berguna membersihkan darah, tetapi justru menggerakan syaraf dari Ida dan Pingala. Hakekatnya semua gerakan ditimbulkan oleh prana. Prana adalah eletrisited dan juga magnetis, dengan prana semua pikiran dilontarkan dari otak lewat Ida dan Pingala menuju syaraf seluruh tubuh. bila Atman bekerja maka dari diriNya keluar kekuatan getaran yang disebut pranan yang menyebabkan manusia bisa berpikir dan bekerja. Jika bagian otak tidak bisa menangkap prana maka orang pun merasa berkunang-kunang pengelihatnnya dan kemudian pingsan. Alam semesta ini ada dan bergerak adalah karena prana menggetarkan akasa. matahari bersinar adalah karena prana. Sebab Atman adalah satu dengan Brahman, maka prana perorangan dan prana alam semesta merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Para Yogi pada zaman dahulu jika ingin mengetahui pikiran orang lain, maka beliau akan menyesuaikan lebih dahulu gelombang prananya dengan gelombang prana seseorang tersebut. Bila gelombangnya sudah sama maka apa yang dipikirkan orang tersebut bisa diketahui oleh Para Yogi (bandingkan dengan radio). Demikian pula para Yogi pada zaman dahulu bisa mengatur suhu tubuhnya, meskipun dipuncak gunung beliau tidak akan kedinginan, ditempas panas tidak meras kepanasan karena beliau bisa mengatur gelombang prana dalam dirinya, orang yang bisa mengusai gelombang prana akan bisa mengatur kesehatan tubuhnya. Pranayama adalah pengaturan pernafasan getaran prana dari pranayama ini yang teratur secara ritmis bisa mengaktifkan seluruh saraf  dari tubuh., hal ini akan menjadikan tubuh sehat dan umurpun akan panjang. Sekarang mari kita kembali membahas apa yang menjadi topik yaitu Atman sebagai essensi dasar yang ada di dalam hati manusia, dari hal ini terseret kesebuah pertanyaan Apakah Tumbuhan dan binatang tidak memiliki Atman ?.....Tidak demikian, ketahuilah bahwa seluruh aalam semesta ini baik binatang maupun tumbuhan serta benda-benda yang disebut benda mati pada hakekatnya hidup dan dijiwai oleh Atman atau Brahman. Seperti sebuah generator yang menghidupi berjenis-jenis lampu dengan ukuran watt yang berbeda-beda. Menghidupi mesin-mesin, kompor dan freezer, demikian lah manusia, binatang, tumbuhan dan seisi alam ini mendapatkan jiwa dari sumber yang satu dan tidak terpisahkan yaitu Brahman. Tuhan pada hakekatnya tidak berbentuk, tetapi mengabil bentuk apa saja sehingga tampak berbeda dengan aslinya serta namanyapun berbeda pula, hal ini menjadi sebuah kebingungan dan perlu di jelaskan dan memberikan sebuah contoh?....Coba perhatikan bantal isinya adalah kapas. Apakah pembungkus bantal itu kain bukan? Dari apakah kain itu dibuat, dari kapas bukan? jadi dibagian luarnya kain dan dibagian dalamnya kapas. Dimana terletak perbedaan kain dengan kapas, bukankah kain dengan kapas ini disebut bantal dan di dalam bentuk yang lain di sebut kasur? Bukankah hakekatnya semuanya ini tidal lain dari kapas? Demikianlah Ida Sang Hyang Widhi dengan segala dan nama Beliau baik yang berwujud maupun yang tidak. Beliau bisa mengambil wujud dan nama yang berbeda.

Sumber : Buku Penghantar Penghayatan Upanisad oleh : Cudamani

Previous
Next Post »