Cerita Tetua tentang nama pemandian Tapan Desa Siangan

Semoga tiada halangan atas astungkara Hyang Widhi,...Pemandian tapan desa siangan adalah pemandian sakral yang selalu difungsikan oleh masyarakat Siangan sebagai sarana mohon air suci untuk prosesi yadnya keagamaan, letaknya kurang lebih 500m kearah timur dari Lapangan Wibhisana Desa Siangan, jalan menuju petirtaan ini cukup bagus menyusuri anak tangga yang tidak begitu banyak, di sekeliling disungguhkan pemandangan hijaunya daun yang masih alami. Airnya yang begitu jernih dan rasanya yang beda dari sekian mata air,..kata tetua rasanya nyangluh begitu memuaskan dahaga...di atas petirtaan ini terdapat bukit alang-alang yang indah, hamparannya yang hijau memuaskan mata yang memandangnya, sungguh anugrahya tak ternilai adanya,.dari keindahan dan kejernihanya tersimpan legenda mungkin tak banyak orang tau, dari penuturan tetua tapan berasal dari kata petapaan, mungkin asramanya pertapa yang melaksanakan wanaprasta untuk mendekatkan diri dengan Pencipta, dari kata Petapaan itu terbesit sebuah kisah bahwa dahulu kala Seorang Pertapa bersemedi dibawah pohon kroya atau bodhi disebut juga beringin dimana ditengah-tengah pertapaanya beliau diganggu oleh babi hutan...karna kekuatan yoganya beliau tidak terpengaruh dengan gangguan babi hutan,...babi hutanpun mengamuk dan merusak tebing asrama petapaan yang akhirnya dari tebing tersebut mengeluar air atau tirta yang bisa kita lihat sampai sekarang,....babi hutanpun pergi dari pertapaan menuju bukit ambengan yang ada diatas asrama pertapaan, babi hutan menggerus puncak bukit sampai habis,..sehingga bukit ambengan tak lagi menjulang tinggi,...akhirnya bukit ambengan tak lagi bisa disebut bukit...dan sampai saat ini bukit ambengan ini masih bisa kita jumpai.....tetapi cerita ini masih diragukan kebenarannya karena tak ada satu prasasti yang menceritakan tempat petirtaan ini, hanya cerita dari mulut kemulut...yang jelas petitaan Tapan ini sangat penting kegunaanya bagi masyarakat Siangan, Gianyar. Oya lupa dibukit Ambengan terdapat puing-puing bekas bangunan pura,..kata tetua pura tersebut bernama Pura Tegal Wangi,..Ih...jadi teringat kisah cerita Babad ksatria Taman Bali dimana petirtaan Tirta harum disebelah timurnya ada unsur tegalwanginya...apakah ada kaitannya,..dan kata tetua sebelum raja gianyar menguasai Siangan yang memegang tampuh pimpinan adalah Raja Bangli....????????
Previous
Next Post »

4 komentar

Write komentar
28 Maret 2012 pukul 22.00 delete

calon sejarahwan Siangan,,, semangt... dan terus berkarya...
menulis-dan terus menulis sejarah yang telah melegenda....

Reply
avatar
Yasa
AUTHOR
1 September 2013 pukul 22.51 delete

Ah....ah.....Thanks

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
26 Mei 2014 pukul 06.56 delete

suksma wawu titiang uning mangkin

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
26 Mei 2014 pukul 06.57 delete

suksma wawu titiang uning mangkin

Reply
avatar