Upanisad Logika Ajaran Hindu

Apakah Upanisad itu?...mari kita kaji lebih dalam. Pada awalnya ada 1118 buah Upanisad tetapi karena pada zaman dahulu Upanisad dihapal di luar kepala maka banyak sekali yang terlupakan sehingga kini masih kita jumpai sekitar 108 Upanisad. 10 buah diantaranya yang terbaik dikumpulkandan dikomentari oleh Sankara dan dinamakan Wedanta yang artinya Wedha terakhir atau kebenaran puncak dari Wedha. Upanisad ini isinya adalah ulasan filosofis dari Wedha, karena setiap sakha/cabang dari Wedha diulas oleh Upanisad. Dengan demikian isi Upanisad itu adalah penjelasan dari Wedha, dia bersumber dan mengacu pada Wedha. Mungkin tidak banyak orang tau dengan Upanisad karena tidak banyak beredar dikalangan masyarakat, mengapa harus demikian?....Upanisad sebenarnya tidak boleh diberikan kesembarang orang. Di dalam Sweta Upanisad menyebutkan : "Jangan diberikan kepada tidak hening/jernih pikirannya, bukan anknya sendiri atau paling sedikit muridnya". Sebenarnya Upanisad itu bersifat rahasia, aywawera, karena mengandung ajaran yang sulit dimengerti oleh orang awam. Kalau mengetahuinya akan bisa disalah artikan dan disalah gunakan. Upanisad itu sendiri yang terdiri dari kata Upa + ni berati dekat mengelilingi dan sad berarti duduk. Maksudnya yaitu dimana para siswa duduk dekat mengelilingi gurunya untuk mendapatkan ajaran-ajaran rahsya. Seorang guru tidak mau memberikan ajrannya kepada murid yang meminta kepadanya sebelum pasti ia dapat meyakini akan kemampuan serta karakter dari muridnya dalam menerima ajaran. Bila demikian apakah orang awam tidak boleh mempelajari Upanisad?.....itulah yang dilakukan zaman dahulu, dimana pendidikan dilaksanankan di Pesraman tetapi kini sistem dan metode pendidikan sudah berbeda maka buku-buku Upanisad itu tidak patut kita kramatkan dengan jalan menyimpan secara rahasya. Upanisad adalah suatu ilmu yang mengulas hakekat Wedha secara ilmiah. Para yogi dan para sanyasin pada zaman dahulu menemukan Upanisad melalui perenungan yang mendalam terhadap Wedha dan diuji dalam meditasi. Sebagai ilmu yang baik sudah sepatutnyalah ajaran itu disebar luaskan, tetapi yang disebut baik itu tidak sama untuk semua orang. Bagi orang yang terpelajar meskipun pengetahuan agamanya agak kurang tidak ada salahnya mempelajari Upanisad adalah pendekatan rasional. Upanisad adalah kitab tentang ajaran kebijaksanaan dengan landasan filosofi yang sangat dalam. Orang yang terpelajar, akalnya yang cerdas akan menolong sekali untuk memahami Upanisad. Apa benar Upanisad bersumber pada Wedha?....mari kita kaji lebih yakin bahwa Upanisad itu bersumber pada Wedha, Upanisad terdiri dari beberapa kelompok dan dari mana dia bersumber.
Upanisad yang bersumber dari Reg Wedha :
Aitariya - Kausitaki - Nadabindu - Atmabhoda - Nirwana - Mudgala - Aksomalika - Tripura dsbnya.
Upanisad yang bersumber dari Yayur Wedha Putih :
Trisikhi Brahmana - Adwoya Taraka - Paingala - Bhiksu - Turiyitita - Adhyatma - Tarasora - Yajnawalkya - Satyayani - Isa - Bhradaranyaka - Jabala - Subala - Hamsa dll
Upanisad yang bersumber dari Yayur Wedha Hitam :
Taittiriya - Katha - Brahma Kaiwalya - Garbha - Swetaswatara - Narayana - Kalagnirudra - Brahma Widya - Yoga Tattwa - Skanda Sariraka - Awadhuta - Yogakundalini - Pancabrahma - Waraha - Saraswati Rahsya  dsbnya.
Upanisad yang bersumber dari Sama Wedha :
Chandogya - Aruni - Maetrayani - Maitreyi - Wasudewa - Awyakta Kundika - Sawitri - Rudriksa - Jabala dsbnya
Upanisad yang bersumber dari Atharwa Wedha :
Prasna - Mundaka - Munduknya - Atharwasira - Narapariwrajaka - Srabha - Ramarahasya - Amnapurna Pasupata - Parabrahma - Ganapati Mahawakya - Garuda - Hayagriwa - dsbnya
Demikianlah beberapa Upanisad yang bersumber pada Wedha, dan memang bukti bahwa Upanisad mengacu pada Catur Wedha. Upanisad bersumber pada Wedha, dapatkah Upanisad disebut ilmu Filsafat?...
Upanisad sudah tentu ajaran filsafat, hanya saja di dalam Upanisad Tuhan disebut dengan Brahman. Disamping itu ada juga beberapa Upanisad yang menggunaka Tuhan dengan gelar Iswara, Purusa, Isa dsbnya tetapi kebanyakan memang menggunakan nama Brahman dalam menyebutkan Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber : Buku Pengantar Penghayatan Upanisad oleh Cudamani
Previous
Next Post »